Contoh-Contoh Surat Perjanjian

Contoh-Contoh Surat Perjanjian Simpel dan Mudah Dikembangkan Untuk Berbagai Keperluan Bisnis atau Pribadi

Banyak orang membutuhkan contoh-contoh surat perjanjian untuk berbagai keperluan. Surat perjanjian merupakan dokumen resmi dengan poin-poin kesepakatan tertulis. Perjanjian dibuat oleh dua pihak dan bisa lebih dari dua pihak. 

Perjanjian merupakan komitmen dari setiap pihak dalam melakukan suatu hal berdasarkan syarat serta ketentuan yang akan menjadi kesepakatan bersama. Tujuan pembuatan surat perjanjian adalah untuk memastikan bahwa masing-masing pihak mendapatkan hak, melakukan kewajiban, dan memiliki tanggung jawab secara jelas dan tertulis.

Sebelum mengenal contoh-contoh surat perjanjian, perlu kita kenali dulu penggunaan surat perjanjian dalam berbagai konteks. Surat perjanjian paling umum digunakan untuk keperluan bisnis seperti perjanjian kerjasama antara perusahaan atau perjanjian jual beli dalam bidang ekspor impor dan sebagainya, serta perjanjian yang melibatkan karyawan dan perusahaan dimana mereka bekerja. 

Surat perjanjian untuk keperluan hukum juga termasuk perjanjian sewa menyewa dalam bentuk properti atau perjanjian pembagian warisan, dan semacamnya. Selain itu, ada pula surat perjanjian dalam bentuk lain yang surat perjanjian pinjaman uang. 

Kriteria yang Diperlukan untuk Surat Perjanjian

Menyusun surat perjanjian tentunya tidak mudah meski juga tidak terlalu sulit. Surat perjanjian harus dapat memberikan informasi yang detail serta jelas terkait berbagai faktor penting. Pasalnya, setiap poin dalam perjanjian harus memiliki dasar hukum. 

Baca Juga  Cara Mempidanakan Orang yang Berhutang

Faktor pertama yang harus ada adalah identitas pihak yang melakukan perjanjian dimana identitas harus termasuk nama, NIK dan alamat. Hal detail kedua adalah waktu dan tempat terjadinya kesepakatan yang dapat mendukung kekuatan hukum. Ketiga, detail tentang kesepakatan terkait dengan subjek dari perjanjian tersebut. 

Hal terutama yang juga harus ada dalam surat perjanjian adalah syarat-syarat yang wajib dipenuhi oleh setiap pihak. Surat perjanjian juga harus dibuat dengan bahasa yang mudah dimengerti serta jelas sehingga pihak yang terlibat dalam perjanjian sama-sama memahami. Terakhir, surat perjanjian tersebut wajib mematuhi ketentuan hukum yang berlaku.

Simak Berbagai Contoh Surat Perjanjian 

Berikut adalah format contoh surat perjanjian yang paling umum

Surat Perjanjian Sewa Menyewa Rumah

Dalam surat perjanjian sewa menyewa rumah, tentu harus ada detail tentang pihak penyewa dan pihak yang menyewakan. 

[Nama Pihak Penyewa sebagai Pihak Pertama]

[Alamat Penyewa]

Kemudian 

[Nama Pihak Pemilik sebagai Pihak Kedua]

[Alamat Pemilik]

Perjanjian ini ditandatangani pada [tanggal] antara [Nama Pihak Penyewa] sebagai Penyewa dan [Nama Pihak Pemilik] sebagai Pemilik untuk menyewa rumah yang terletak di [alamat rumah] untuk jangka waktu [periode sewa] dengan pembayaran sejumlah [jumlah sewa] setiap {bulan} atau {tahun}.Dalam perjanjian tersebut, perlu disebutkan bahwa pihak penyewa telah setuju membayar sewa dalam kurun waktu yang disepakati, baik bulanan atau tahunan, serta menjaga properti dalam kondisi baik. Perlu juga disebutkan bahwa pemilik setuju dalam mempertahankan properti tersebut dalam kondisi yang layak sebelum melakukan perjanjian sewa menyewa.

Surat Perjanjian Kerjasama Bisnis

[Nama Perusahaan atau Pihak Pertama]

[Alamat Perusahaan atau Pihak Pertama]

Dan

[Nama Perusahaan atau Pihak Kedua][Alamat Perusahaan atau Pihak Kedua]Pihak Pertama dan Pihak Kedua sepakat melakukan kerjasama bisnis untuk [deskripsi bentuk kerjasama]. Bentuk kerjasama akan dimulai pada [tanggal mulai] dan akan berakhir pada [tanggal akhir], kecuali diperpanjang oleh kedua belah pihak.Pihak Pertama akan bertanggung jawab untuk melaksanakan [tugas atau kewajiban], sedangkan Pihak Kedua akan bertanggung jawab untuk melaksanakan [tugas atau kewajiban]. Keuntungan akan dibagi antara kedua pihak sesuai dengan kesepakatan yang telah disepakati sebelumnya.

Baca Juga  Alasan-Alasan Cerai Agar Mudah Dikabulkan

Surat Perjanjian Peminjaman Uang

[Nama Peminjam]

[Alamat Peminjam]

Dan

[Nama Pemberi Pinjaman]

[Alamat Pemberi Pinjaman]Peminjam setuju meminjamkan jumlah nominal tertentu dari Pemberi Pinjaman dengan syarat mengembalikan jumlah pinjaman sebesar [nominal inti atau dengan persentase bunga] dalam jangka waktu [jangka waktu pinjaman]. Pembayaran akan dilakukan dalam [cicilan bulanan/tahunan] sebesar [jumlah cicilan].

Peminjam setuju apabila jika pembayaran tidak dilakukan sesuai jadwal, maka akan dikenakan bunga tambahan atau risiko lainnya sesuai dengan kesepakatan.

Surat Perjanjian Kerja

[Nama Pekerja]

[Alamat Pekerja]

Kemudian

[Nama Perusahaan]

[Alamat Perusahaan]Pekerja setuju memulai bekerja dengan perusahaan sebagai [jabatan pekerjaan] terhitung dari [tanggal mulai] dengan gaji sebesar [jumlah gaji] per [bulan/minggu]. Pekerja wajib bertanggung jawab untuk melaksanakan tugas yang diberikan dengan itikad baik dan penuh dedikasi. Pihak Perusahaan juga wajib memberikan manfaat dan tunjangan sesuai dengan kebijakan yang berlaku.

Surat Perjanjian Kemitraan 

[Pihak 1]

[Pihak 2]

[Pihak 3]

Hendak bersama-sama melakukan pelaksanaan pekerjaan dalam bentuk kemitraan dimana keikutsertaan atau sharing pada perusahaan adalah [Pihak 1] sebesar{     persen}, [Pihak 2] sebesar {        persen}, [Pihak 3] sebesar {        persen},

Masing-masing peserta akan mengambil bagian sesuai sharing dalam hal pengeluaran, untung, dan rugi dari Kemitraan. 

Pembagian hak, kewajiban dan tanggung jawab dalam Kemitraan ini tidak diubah selama masa penawaran dan baru dapat dilakukan pasca penandatanganan kontrak dengan persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Pejabat Penandatangan Kontrak serta persetujuan bersama secara tertulis dari masing-masing anggota Kemitraan. 

Melalui kesepakatan ini, masing-masing anggota kemitraan harus membubuhkan tanda tangan. 

Surat Perjanjian Gadai

Nama Pemberi Gadai:

Alamat: [Alamat lengkap]

Selanjutnya disebut sebagai “Pemberi Gadai”.

Baca Juga  Aturan Pendirian PT PMA

Nama Penerima Gadai:

Alamat: [Alamat lengkap]

Selanjutnya disebut sebagai “Penerima Gadai”.

Kedua belah pihak tersebut di atas, dengan ini setuju untuk mengadakan perjanjian gadai sebagai berikut:

  1. Pemberi Gadai dengan ini menyetujui untuk memberikan sebagai gadai kepada Penerima Gadai [Jenis Barang] dengan rincian sebagai berikut: Jenis Barang: [Jelaskan barang yang digadaikan, misalnya perhiasan emas], Deskripsi Barang: [Deskripsi lengkap barang, seperti ukuran, berat, warna, dll.] Nilai Barang: [Nilai barang dalam mata uang tertentu, misalnya dalam Rupiah]
  2. Penerima Gadai dengan ini menerima barang tersebut sebagai jaminan dari Pemberi Gadai untuk memenuhi kewajiban yang telah disepakati.
  3. Penerima Gadai setuju untuk menjaga barang gadai tersebut dengan baik dan tidak akan menggunakan atau mengeksploitasi barang tersebut selama masa perjanjian.
  4. Apabila Pemberi Gadai gagal memenuhi kewajibannya sesuai perjanjian yang telah disepakati, Penerima Gadai berhak untuk menjual barang gadai tersebut untuk mendapatkan pembayaran atas jumlah yang masih harus dibayarkan oleh Pemberi Gadai.
  5. Pemberi Gadai setuju untuk membayar kembali jumlah yang dipinjamkan beserta bunga (jika ada) sesuai dengan ketentuan perjanjian pada waktu yang telah disepakati.
  6. Perjanjian ini berlaku mulai dari tanggal ditandatanganinya dan akan berakhir setelah semua kewajiban yang telah ditetapkan telah dipenuhi oleh Pemberi Gadai.

Demikian perjanjian ini dibuat dan ditandatangani oleh kedua belah pihak sebagai tanda persetujuan dan kesepakatan.

Contoh-contoh surat perjanjian tersebut diatas adalah yang paling umum ditemui dalam aktivitas masyarakat. Hanya perlu sedikit pengembangan bagi setiap pihak yang melakukan perjanjian, dimana pengembangan tersebut menyesuaikan dengan subyek dalam perjanjian, serta kondisi dari masing-masing pihak. 

Hubungi Tim Pengacara Kami

Mau buat Perjanjian Bisnis? Tanyakan Kepada Ahlinya Sekarang !

Share Yuk!